Ingin mendaftar kuliah di luar negeri tapi belum tahu caranya? Tulisan ini mungkin sedikit bisa membantu. Seperti halnya mendaftar kuliah di dalam negeri. Ada beberapa tahapan umum yang biasa dilewati. Seperti melaksanakan registrasi, mengirim aplikasi, mengikuti tes, dll. Tiap negara mempunyai caranya masing-masing, bahkan lebih spesifik lagi ditentukan oleh universitas yang dituju, contohnya soal persyaratan dan dokumen, proses seleksi, serta besaran biaya pendaftaran dan biaya kuliah yang harus dikeluarkan.
Tapi, itu semua bisa diketahui dengan gampang alasannya sebagian besar universitas di luar negeri, terutama negara-negara maju menyediakan aplikasi online di website mereka. Sehingga siswa internasional bisa mendaftar dengan mudah.
Memahami cara mendaftar kuliah di luar negeri ini juga akan sangat membantu bila nantinya pelamar berminat mengajukan beasiswa. Kenapa? Sebab, banyak beasiswa yang mensyaratkan pelamarnya terdaftar dahulu di universitas yang dituju. Setelah mereka memperoleh LoA, barulah bisa apply ke beasiswa. Bahkan, ada beasiswa yang harus diajukan bersamaan dengan pendaftaran ke universitas. Sehingga berhasil tidaknya memperoleh beasiswa juga sangat ditentukan diterima tidak di universitas yang dilamar. Lihat 7 Cara Mengajukan Aplikasi Beasiswa.
Berikut ini ialah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mendaftar kuliah di universitas luar negeri. Tahapan tersebut bisa saja berbeda pada pelaksanaannya, tergantung mana prioritas yang dipilih.
Tentukan Minat
Sekedar menyatakan ingin kuliah di luar negeri tentu belum bisa disebut minat yang sesungguhnya. Ttetapkankah minat yang jelas. Misalnya, kuliah S2 di Department of Architecture, University of Cambridge, UK atau agenda PhD, Business Administration, University of California, Berkeley, USA. Anda bisa memutuskan 2 sampai 3 minat sekaligus. Semakin spesifik itu lebih baik. Sebab, nantinya akan terkait dengan kemampuan pemenuhan persyaratan dan aplikasi ketika pendaftaran. Rasanya, memilih minat ini setiap kita bisa melakukannya. Hanya pertimbangannya bagaimana mengukur kemampuan yang dimiliki. Masing-masing mempunyai pertimbangan tersebut.
Persiapan
Setelah memutuskan minat kuliah di luar negeri dengan jelas, mulailah semenjak awal menciptakan persiapan. Misalnya menyiapkan sumber pembiayaan. Apakah kuliah yang akan diambil tersebut memakai dana sendiri atau sumber lain, contohnya beasiswa, pinjaman, hibah, dll. Jika memakai biaya sendiri, berarti hanya fokus pada pendaftaran saja. Namun, kalau bergantung pada sumber lain ibarat beasiswa, maka kemungkinan ada proses terpisah yang dilalui. Misalkan selain mengajukan aplikasi pendaftaran ke universitas, Anda juga harus mengajukan aplikasi beasiswa.
Persiapan berikutnya ialah memantapkan kemampuan berbahasa Inggris atau bahasa yang dipakai di negara tujuan. Dua akta bahasa Inggris yang paling lazim diminta ialah TOEFL atau IELTS. Seringkali skor tes kemampuan bahasa ini menjadi hambatan untuk melanjutkan studi di luar negeri. Karena itu, Anda sebaiknya mempunyai persiapan sebelum tes dan memahami bentuk soal yang diujikan. Sehingga biaya ratusan dolar yang dikeluarkan untuk mengikuti tes itu tidak sia-sia. ETS menyediakan Contoh Soal dan Persiapan yang sebaiknya dilakukan sebelum mengikuti tes TOEFL. Bisa diunduh.
Biasanya semakin tersohor universitas yang dilamar, angka skor tes TOEFL atau IELTS yang diminta juga semakin tinggi. Beberapa agenda tertentu mungkin meminta nilai tes GRE (Graduate Record Examination) atau GMAT (Graduate Management Admission Test). Biasanya kedua tes tersebut diminta untuk mengambil agenda MBA.
Hal yang tak kalah penting ialah capaian prestasi akademik. Sebagian besar universitas-universitas terbaik mensyaratkan capaian prestasi akademik yang memuaskan. Peluang diterima bisa lebih kecil kalau nilai yang diajukan pas-pasan. Beberapa universitas mensyaratkan pesertanya mempunyai prestasi cumlaude atau IPK di atas 3.5. Sistem evaluasi ini bisa dipelajari di pilihan negara tujuan alasannya sanggup berbeda antara satu dengan lainnya.
Jika ketika ini Anda masih duduk di kursi SLTA atau kuliah jenjang S1 dan berencana untuk melanjutkan studi di luar negeri, pengalaman berorganisasi serta aktif dalam aneka macam acara sekolah maupun kampus akan sangat menunjang dalam penerimaan di kampus tujuan. Pengalaman riset juga sangat diperhitungkan bila Anda mengambil gelar berbasis riset, ibarat master by research atau doctorate by research. Biasanya pada kriteria dan persyaratan calon, ada preferensi untuk menunjukkan prioritas pada yang calon yang mendaftar. Teknis tersebut bisa dijumpai pada laman situs universitas.
Karena studi yang akan diambil berlangsung di luar negeri, maka mahasiswa gila harus mempunyai paspor. Anda bisa mengurusnya lebih awal, contohnya ketika masih duduk di kursi sekolah atau gres saja tamat. Pastikan paspor tersebut masih berlaku ketika akan mendaftar ke universitas. Manfaat paspor disiapkan lebih awal semoga tidak mengganggu proses pendaftaran ke universitas, ibarat keterlambatan alasannya deadline yang singkat.
Ada satu tips juga yang bisa memudahkan mendaftar kuliah di luar negeri. Yakni meminta info dari para alumni atau mahasiswa aktif di negara tujuan. Mereka biasanya sudah terorganisir dengan baik. Misalnya kalau pelajar Indonesia di luar negeri tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Silakan kunjungi websitenya dengan mengetikkan PPI + Negara Tujuan di mesin pencari. Setelah ketemu, coba kontak admin atau salah satu pengurusnya. Mudah-mudahan mereka dengan bahagia hati akan membantu.
Penuhi Persyaratan
Setiap kampus mempunyai aturannya sendiri. Apalagi, tujuannya ialah universitas di luar negeri. Memahami persyaratan masuk akan sangat memilih diterima tidaknya peserta. Sebisa mungkin pelamar harus memenuhi persyaratan tersebut. Untuk mengetahui persyaratan masuk ini, silakan kunjungi laman universitas. Di website mereka biasanya sudah tertera persyaratan dan kriteria calon sebelum bisa mendaftar dan mengajukan aplikasi.
Langkahnya kira-kira:
Buka Laman Utama > Pilih Jenjang Studi > Pilih Program > Lihat Persyaratan > Lihat Ketentuan Siswa Internasional
Teknis bisa berbeda-beda antara satu website dengan website universitas yang lain. Saat membuka laman International, biasanya pihak universitas menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa asing. Salah satunya mengenai kemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan melalui skor tes TOEF atau IELTS. Siswa yang berasal dari negara yang memakai bahasa Inggris di kehidupan seharinya biasanya tidak lagi meminta skor tes keterampilan bahasa tersebut. Begitu pun mereka yang sebelumnya menempuh pendidikan SLTA atau S1 di Eropa atau Amerika yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Tapi, bagi pelamar internasional kebanyakan syarat keterampilan bahasa Inggris ini akan diminta.
Beberapa hal yang sanggup dicermati ketika membuka laman persyaratan ialah melihat kriteria calon, durasi program, biaya, tujuan program, cara pendaftaran, dokumen aplikasi, dll.
Ajukan Aplikasi
Setelah yakin dengan pilihan agenda yang akan diambil, Anda bisa memulai melaksanakan pendaftaran. Sebagian besar universitas memberlakukan pengiriman aplikasi online bagi siswa internasional. Ini juga akan sangat memudahkan dibanding harus mengirim aplikasi offline. Pertama lihat terlebih dahulu apakah ada pemisahan laman pendaftaran online bagi siswa lokal (warganegara setempat) dengan siswa internasional. Setelah memastikannya, barulah Anda mengisi form registrasi.
Langkahnya kira-kira:
Siapkan dokumen > Buat Akun > Konfirmasi > Unggah Dokumen > Kirim
Dokumen yang diminta sanggup dilihat di masing-masing agenda atau laman persyaratan. Dokumen tersebut bisa saja berbeda antara satu agenda dengan yang lain. Ketika menciptakan akun dan mengisi formulir pendaftaran, pihak universitas biasanya mengenakan biaya. Anda sebaiknya sudah harus mengetahui biaya tersebut sebelum mendaftar dan memahami metode metode pembayaran yang digunakan. Silakan juga periksa email sehabis melaksanakan pendaftaran alasannya biasanya ada email konfirmasi untuk aktivasi. Berikutnya peserta tinggal mengunggah dokumen dan mengirimnya. Karena standarnya bisa berbeda, jadi sebaiknya pelajari terlebih dahulu di laman universitas.
Pada ketika mendaftar, pastikan bahwa masa pendaftaran masih dibuka. Deadline belum berakhir. Lihat juga kapan perkuliahan akan dimulai. Pada tahap ini, bisa dibilang Anda telah menyelesaikan pendaftaran. Berikutnya ialah proses seleksi untuk memutuskan siswa yang diterima. Tahapan ini juga bisa dilihat di website universitas, contohnya tes yang harus dilalui, wawancara, dll.
Mendaftar beasiswa
Setelah proses seleksi, pihak universitas biasanya akan menghubungi para pelamar terpilih. Mereka akan mengirimkan surat penerimaan (Letter of Offer) baik yang sifatnya conditional atau unconditional. Pada tahap ini, Anda bisa memanfaatkan bermacam-macam beasiswa yang tersedia untuk diajukan membiayai studi tersebut. Cukup banyak beasiswa tersedia. Mulai dari forum yang berhubungan dengan universitas tersebut, universitas itu sendiri, organisasi non profit, atau dari pemerintah. Semakin anggun universitas yang Anda pilih, peluang beasiswa yang tersedia juga semakin banyak. Salah satunya Beasiswa LPDP yang siap menunjukkan beasiswa bila masuk ke salah satu universitas terbaik yang mereka tetapkan. Jadi, tunggu apa lagi. Silakan daftar kuliah di luar negeri, tapi jangan lupakan beasiswa. Siapa tahu sanggup biaya gratis.
Sumber https://www.beasiswapascasarjana.com/
Tapi, itu semua bisa diketahui dengan gampang alasannya sebagian besar universitas di luar negeri, terutama negara-negara maju menyediakan aplikasi online di website mereka. Sehingga siswa internasional bisa mendaftar dengan mudah.
Memahami cara mendaftar kuliah di luar negeri ini juga akan sangat membantu bila nantinya pelamar berminat mengajukan beasiswa. Kenapa? Sebab, banyak beasiswa yang mensyaratkan pelamarnya terdaftar dahulu di universitas yang dituju. Setelah mereka memperoleh LoA, barulah bisa apply ke beasiswa. Bahkan, ada beasiswa yang harus diajukan bersamaan dengan pendaftaran ke universitas. Sehingga berhasil tidaknya memperoleh beasiswa juga sangat ditentukan diterima tidak di universitas yang dilamar. Lihat 7 Cara Mengajukan Aplikasi Beasiswa.
Berikut ini ialah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mendaftar kuliah di universitas luar negeri. Tahapan tersebut bisa saja berbeda pada pelaksanaannya, tergantung mana prioritas yang dipilih.
Tentukan Minat
Sekedar menyatakan ingin kuliah di luar negeri tentu belum bisa disebut minat yang sesungguhnya. Ttetapkankah minat yang jelas. Misalnya, kuliah S2 di Department of Architecture, University of Cambridge, UK atau agenda PhD, Business Administration, University of California, Berkeley, USA. Anda bisa memutuskan 2 sampai 3 minat sekaligus. Semakin spesifik itu lebih baik. Sebab, nantinya akan terkait dengan kemampuan pemenuhan persyaratan dan aplikasi ketika pendaftaran. Rasanya, memilih minat ini setiap kita bisa melakukannya. Hanya pertimbangannya bagaimana mengukur kemampuan yang dimiliki. Masing-masing mempunyai pertimbangan tersebut.
Persiapan
Setelah memutuskan minat kuliah di luar negeri dengan jelas, mulailah semenjak awal menciptakan persiapan. Misalnya menyiapkan sumber pembiayaan. Apakah kuliah yang akan diambil tersebut memakai dana sendiri atau sumber lain, contohnya beasiswa, pinjaman, hibah, dll. Jika memakai biaya sendiri, berarti hanya fokus pada pendaftaran saja. Namun, kalau bergantung pada sumber lain ibarat beasiswa, maka kemungkinan ada proses terpisah yang dilalui. Misalkan selain mengajukan aplikasi pendaftaran ke universitas, Anda juga harus mengajukan aplikasi beasiswa.
Persiapan berikutnya ialah memantapkan kemampuan berbahasa Inggris atau bahasa yang dipakai di negara tujuan. Dua akta bahasa Inggris yang paling lazim diminta ialah TOEFL atau IELTS. Seringkali skor tes kemampuan bahasa ini menjadi hambatan untuk melanjutkan studi di luar negeri. Karena itu, Anda sebaiknya mempunyai persiapan sebelum tes dan memahami bentuk soal yang diujikan. Sehingga biaya ratusan dolar yang dikeluarkan untuk mengikuti tes itu tidak sia-sia. ETS menyediakan Contoh Soal dan Persiapan yang sebaiknya dilakukan sebelum mengikuti tes TOEFL. Bisa diunduh.
Biasanya semakin tersohor universitas yang dilamar, angka skor tes TOEFL atau IELTS yang diminta juga semakin tinggi. Beberapa agenda tertentu mungkin meminta nilai tes GRE (Graduate Record Examination) atau GMAT (Graduate Management Admission Test). Biasanya kedua tes tersebut diminta untuk mengambil agenda MBA.
Hal yang tak kalah penting ialah capaian prestasi akademik. Sebagian besar universitas-universitas terbaik mensyaratkan capaian prestasi akademik yang memuaskan. Peluang diterima bisa lebih kecil kalau nilai yang diajukan pas-pasan. Beberapa universitas mensyaratkan pesertanya mempunyai prestasi cumlaude atau IPK di atas 3.5. Sistem evaluasi ini bisa dipelajari di pilihan negara tujuan alasannya sanggup berbeda antara satu dengan lainnya.
Jika ketika ini Anda masih duduk di kursi SLTA atau kuliah jenjang S1 dan berencana untuk melanjutkan studi di luar negeri, pengalaman berorganisasi serta aktif dalam aneka macam acara sekolah maupun kampus akan sangat menunjang dalam penerimaan di kampus tujuan. Pengalaman riset juga sangat diperhitungkan bila Anda mengambil gelar berbasis riset, ibarat master by research atau doctorate by research. Biasanya pada kriteria dan persyaratan calon, ada preferensi untuk menunjukkan prioritas pada yang calon yang mendaftar. Teknis tersebut bisa dijumpai pada laman situs universitas.
Karena studi yang akan diambil berlangsung di luar negeri, maka mahasiswa gila harus mempunyai paspor. Anda bisa mengurusnya lebih awal, contohnya ketika masih duduk di kursi sekolah atau gres saja tamat. Pastikan paspor tersebut masih berlaku ketika akan mendaftar ke universitas. Manfaat paspor disiapkan lebih awal semoga tidak mengganggu proses pendaftaran ke universitas, ibarat keterlambatan alasannya deadline yang singkat.
Ada satu tips juga yang bisa memudahkan mendaftar kuliah di luar negeri. Yakni meminta info dari para alumni atau mahasiswa aktif di negara tujuan. Mereka biasanya sudah terorganisir dengan baik. Misalnya kalau pelajar Indonesia di luar negeri tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Silakan kunjungi websitenya dengan mengetikkan PPI + Negara Tujuan di mesin pencari. Setelah ketemu, coba kontak admin atau salah satu pengurusnya. Mudah-mudahan mereka dengan bahagia hati akan membantu.
Penuhi Persyaratan
Setiap kampus mempunyai aturannya sendiri. Apalagi, tujuannya ialah universitas di luar negeri. Memahami persyaratan masuk akan sangat memilih diterima tidaknya peserta. Sebisa mungkin pelamar harus memenuhi persyaratan tersebut. Untuk mengetahui persyaratan masuk ini, silakan kunjungi laman universitas. Di website mereka biasanya sudah tertera persyaratan dan kriteria calon sebelum bisa mendaftar dan mengajukan aplikasi.
Langkahnya kira-kira:
Buka Laman Utama > Pilih Jenjang Studi > Pilih Program > Lihat Persyaratan > Lihat Ketentuan Siswa Internasional
Teknis bisa berbeda-beda antara satu website dengan website universitas yang lain. Saat membuka laman International, biasanya pihak universitas menjelaskan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa asing. Salah satunya mengenai kemampuan bahasa Inggris yang dibuktikan melalui skor tes TOEF atau IELTS. Siswa yang berasal dari negara yang memakai bahasa Inggris di kehidupan seharinya biasanya tidak lagi meminta skor tes keterampilan bahasa tersebut. Begitu pun mereka yang sebelumnya menempuh pendidikan SLTA atau S1 di Eropa atau Amerika yang memakai bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya. Tapi, bagi pelamar internasional kebanyakan syarat keterampilan bahasa Inggris ini akan diminta.
Beberapa hal yang sanggup dicermati ketika membuka laman persyaratan ialah melihat kriteria calon, durasi program, biaya, tujuan program, cara pendaftaran, dokumen aplikasi, dll.
Ajukan Aplikasi
Setelah yakin dengan pilihan agenda yang akan diambil, Anda bisa memulai melaksanakan pendaftaran. Sebagian besar universitas memberlakukan pengiriman aplikasi online bagi siswa internasional. Ini juga akan sangat memudahkan dibanding harus mengirim aplikasi offline. Pertama lihat terlebih dahulu apakah ada pemisahan laman pendaftaran online bagi siswa lokal (warganegara setempat) dengan siswa internasional. Setelah memastikannya, barulah Anda mengisi form registrasi.
Langkahnya kira-kira:
Siapkan dokumen > Buat Akun > Konfirmasi > Unggah Dokumen > Kirim
Dokumen yang diminta sanggup dilihat di masing-masing agenda atau laman persyaratan. Dokumen tersebut bisa saja berbeda antara satu agenda dengan yang lain. Ketika menciptakan akun dan mengisi formulir pendaftaran, pihak universitas biasanya mengenakan biaya. Anda sebaiknya sudah harus mengetahui biaya tersebut sebelum mendaftar dan memahami metode metode pembayaran yang digunakan. Silakan juga periksa email sehabis melaksanakan pendaftaran alasannya biasanya ada email konfirmasi untuk aktivasi. Berikutnya peserta tinggal mengunggah dokumen dan mengirimnya. Karena standarnya bisa berbeda, jadi sebaiknya pelajari terlebih dahulu di laman universitas.
Pada ketika mendaftar, pastikan bahwa masa pendaftaran masih dibuka. Deadline belum berakhir. Lihat juga kapan perkuliahan akan dimulai. Pada tahap ini, bisa dibilang Anda telah menyelesaikan pendaftaran. Berikutnya ialah proses seleksi untuk memutuskan siswa yang diterima. Tahapan ini juga bisa dilihat di website universitas, contohnya tes yang harus dilalui, wawancara, dll.
Mendaftar beasiswa
Setelah proses seleksi, pihak universitas biasanya akan menghubungi para pelamar terpilih. Mereka akan mengirimkan surat penerimaan (Letter of Offer) baik yang sifatnya conditional atau unconditional. Pada tahap ini, Anda bisa memanfaatkan bermacam-macam beasiswa yang tersedia untuk diajukan membiayai studi tersebut. Cukup banyak beasiswa tersedia. Mulai dari forum yang berhubungan dengan universitas tersebut, universitas itu sendiri, organisasi non profit, atau dari pemerintah. Semakin anggun universitas yang Anda pilih, peluang beasiswa yang tersedia juga semakin banyak. Salah satunya Beasiswa LPDP yang siap menunjukkan beasiswa bila masuk ke salah satu universitas terbaik yang mereka tetapkan. Jadi, tunggu apa lagi. Silakan daftar kuliah di luar negeri, tapi jangan lupakan beasiswa. Siapa tahu sanggup biaya gratis.