Program beasiswa PhD ini merupakan kerjasama dari DIKTI dan Nuffic Neso Indonesia dan bertujuan untuk menyediakan pertolongan finansial bagi staf pengajar sekolah tinggi tinggi negeri dan swasta Indonesia untuk mengikuti program doktoral di Belanda. Beasiswa ini diberikan oleh DIKTI untuk masa studi maksimum tiga tahun (36 bulan), sementara biaya tahun keempat akan ditanggung oleh sekolah tinggi tinggi Belanda.
Untuk sanggup mengikuti jalur khusus ini, kandidat dari Indonesia harus mendapatkan nominasi dari seorang profesor Belanda dan institusi pendidikan tinggi Belanda yang bersangkutan harus memperlihatkan jaminan akan membiayai tahun terakhir (keempat) dari masa beasiswa.
Penerima beasiswa DIKTI akan mendapatkan dana-dana berikut ini dari Kementrian Pendidikan Nasional RI untuk periode maksimal tiga tahun:
• Biaya hidup: EUR 1000 per bulan;
• Asuransi: EUR 500 per tahun;
• Biaya kepindahan: EUR 1000 (satu kali saja);
• Biaya perjalanan internasional : 1 tiket pp penerbangan internasional;
• Biaya buku: EUR 800 per tahun;
• Biaya penulisan disertasi: EUR 500 (satu kali saja);
• Biaya jadwal spesial: EUR 500 (satu kali saja);
• Biaya pendidikan menyerupai yang ditetapkan sekolah tinggi tinggi Belanda (dengan batas maksimal EUR 10,000).
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pendaftar adalah:
1. Saat ini merupakan (kandidat) dosen di sebuah sekolah tinggi tinggi negeri atau swasta di Indonesia dan mempunyai surat dukungan dari institusi tersebut;
2. Memiliki Surat Penerimaan Tak Bersyarat (unconditional Letter of Acceptance) dari sekolah tinggi tinggi Belanda;
3. Memiliki anjuran riset dan penasehat/sponsor di sekolah tinggi tinggi Belanda;
4. Memiliki gelar Master (atau yang sederajat);
5. Memiliki skor IELTS minimal 6.0 atau IBT TOEFL 80;
6. Berusia tidak lebih dari 50 tahun ketika mendaftar;
7. Pasangan suami istri yang bekerja di bidang ilmu yang sama tidak diperbolehkan mendaftar ke universitas yang sama dan/atau mendapatkan pengawasan dari promotor yang sama.
8. Semua area riset diperbolehkan.
Pendaftaran:
Berkas-berkas yang diharapkan untuk dikirim ke DIKTI:
1. Formulir A Khusus (beasiswa Dikti-Neso) yang sudah diisi (download);
2. Surat izin/persetujuan dari Rektor/Pimpinan universitas daerah pelamar bekerja;
3. Surat rekomendasi dari professor lokal (Indonesia);
4. Surat persetujuan dari Kopertis, hanya bagi mereka yang bekerja di PTS;
5. Surat keterangan/bukti bahwa pelamar yakni dosen tetap;
6. Salinan ijazah dan transkrip (IPK) S1 dan S2 yang telah dilegalisir
Berkas-berkas yang diharapkan untuk dikirim ke Neso:
1. Surat rekomendasi dari profesor Belanda;
2. Unconditional acceptance letter dari universitas Belanda;
3. Surat jaminan keuangan yang dikeluarkan secara resmi oleh pihak administrasi universitas Belanda atas biaya yang harus dikeluarkan di tahun keempat jadwal doktor yang akan dijalani kandidat;
4. Bukti kemampuan bahasa Inggris (IELTS min. 6.0 atau iBT TOEFL min. 80);
5. Proposal penelitian, termasuk rencana penelitian (max. 5 hlm);
6. CV
Batas selesai registrasi yakni 01 April 2013. Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Shita Wulandari via email di shita.wulandari@nesoindonesia.or.id atau telepon ke +62 (0) 21 5290 2172. Anda juga bisa mengunjungi laman situs Neso untuk isu ini di www.nesoindonesia.or.id.
Sumber https://www.beasiswapascasarjana.com/
Untuk sanggup mengikuti jalur khusus ini, kandidat dari Indonesia harus mendapatkan nominasi dari seorang profesor Belanda dan institusi pendidikan tinggi Belanda yang bersangkutan harus memperlihatkan jaminan akan membiayai tahun terakhir (keempat) dari masa beasiswa.
Penerima beasiswa DIKTI akan mendapatkan dana-dana berikut ini dari Kementrian Pendidikan Nasional RI untuk periode maksimal tiga tahun:
• Biaya hidup: EUR 1000 per bulan;
• Asuransi: EUR 500 per tahun;
• Biaya kepindahan: EUR 1000 (satu kali saja);
• Biaya perjalanan internasional : 1 tiket pp penerbangan internasional;
• Biaya buku: EUR 800 per tahun;
• Biaya penulisan disertasi: EUR 500 (satu kali saja);
• Biaya jadwal spesial: EUR 500 (satu kali saja);
• Biaya pendidikan menyerupai yang ditetapkan sekolah tinggi tinggi Belanda (dengan batas maksimal EUR 10,000).
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pendaftar adalah:
1. Saat ini merupakan (kandidat) dosen di sebuah sekolah tinggi tinggi negeri atau swasta di Indonesia dan mempunyai surat dukungan dari institusi tersebut;
2. Memiliki Surat Penerimaan Tak Bersyarat (unconditional Letter of Acceptance) dari sekolah tinggi tinggi Belanda;
3. Memiliki anjuran riset dan penasehat/sponsor di sekolah tinggi tinggi Belanda;
4. Memiliki gelar Master (atau yang sederajat);
5. Memiliki skor IELTS minimal 6.0 atau IBT TOEFL 80;
6. Berusia tidak lebih dari 50 tahun ketika mendaftar;
7. Pasangan suami istri yang bekerja di bidang ilmu yang sama tidak diperbolehkan mendaftar ke universitas yang sama dan/atau mendapatkan pengawasan dari promotor yang sama.
8. Semua area riset diperbolehkan.
Pendaftaran:
Berkas-berkas yang diharapkan untuk dikirim ke DIKTI:
1. Formulir A Khusus (beasiswa Dikti-Neso) yang sudah diisi (download);
2. Surat izin/persetujuan dari Rektor/Pimpinan universitas daerah pelamar bekerja;
3. Surat rekomendasi dari professor lokal (Indonesia);
4. Surat persetujuan dari Kopertis, hanya bagi mereka yang bekerja di PTS;
5. Surat keterangan/bukti bahwa pelamar yakni dosen tetap;
6. Salinan ijazah dan transkrip (IPK) S1 dan S2 yang telah dilegalisir
Berkas-berkas yang diharapkan untuk dikirim ke Neso:
1. Surat rekomendasi dari profesor Belanda;
2. Unconditional acceptance letter dari universitas Belanda;
3. Surat jaminan keuangan yang dikeluarkan secara resmi oleh pihak administrasi universitas Belanda atas biaya yang harus dikeluarkan di tahun keempat jadwal doktor yang akan dijalani kandidat;
4. Bukti kemampuan bahasa Inggris (IELTS min. 6.0 atau iBT TOEFL min. 80);
5. Proposal penelitian, termasuk rencana penelitian (max. 5 hlm);
6. CV
Batas selesai registrasi yakni 01 April 2013. Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi Shita Wulandari via email di shita.wulandari@nesoindonesia.or.id atau telepon ke +62 (0) 21 5290 2172. Anda juga bisa mengunjungi laman situs Neso untuk isu ini di www.nesoindonesia.or.id.
