Masing-masing punya cara sendiri menyiapkan aplikasi beasiswa semoga sanggup diterima. Pada kondisi normal, di mana waktu yang tersedia cukup panjang, kita sanggup menyiapkan aplikasi lebih baik. Tapi, pada situasi mepet dengan masa registrasi yang singkat mungkin tidak semua orang siap. Misalnya, penyelenggara hanya membuka registrasi selama sepekan atau Anda keburu tahu pengumumannya sehabis waktu yang tersisa tinggal beberapa hari.
Situasi itu sanggup tidak menguntungkan sebab calon biasanya terbawa panik, kemudian menyiapkan segala sesuatunya secara terburu-buru. Jadilah aplikasi yang dibentuk seadanya dengan aneka macam kelemahan. Manakala bersaing dengan aplikasi calon lain yang disiapkan lebih baik, posisinya sangat gampang tergeser.
Lalu bagaimana jikalau Anda tetap ingin mendaftar pada waktu yang mepet? Apalagi, beasiswa tersebut sudah Anda tunggu-tunggu. Tentu saja bisa. Namun, itu perlu disiasati semenjak dini. Ada sejumlah dokumen aplikasi yang umum diminta sponsor dan itu harus ‘stand by’ ada atau tidak penawaran. Manakala, Anda menghadapi situasi di atas, beban jadi lebih ringan sebab dokumen yang perlu disiapkan tinggal sedikit. Anda hanya melengkapi dokumen aplikasi yang belum tersedia saja.
Apa saja dokumen beasiswa tersebut? Berikut rinciannya:
Ijazah dan transkrip
Dokumen ini selalu diminta setiap ada pengumuman beasiswa. Ijazah dan transkrip ialah dokumen wajib yang harus dilampirkan ketika pengajuan aplikasi. Siapkanlah sejumlah salinan ijazah dan transkrip yang telah dilegalisir. Tujuannya, jikalau ada penawaran beasiswa yang sesuai Anda tinggal menyertakan.
Essay atau motivation letter
Essay atau motivation letter jarang sekali ketinggalan jikalau ada penawaran beasiswa. Dokumen ini diminta sebab sponsor ingin melihat latar belakang calon, motivasi mendapat beasiswa, serta langkah ke depannya. Anda sanggup melihat cara menulis essay beasiswa yang diulas sebelumnya serta menyiapkannya dari sekarang.
Pada beberapa beasiswa, mereka tidak membatasi tema essay atau motivation letter yang harus dimuat. Namun, untuk jenis beasiswa tertentu mereka tetapkan temanya. Jangan khawatir sebab essay tersebut akan tetap sanggup dimanfaatkan. Anda hanya perlu menyesuaikan dan merubah beberapa kalimat atau kata yang diperlukan.
Curriculum Vitae
Seperti halnya melamar pekerjaan, melamar beasiswa pun begitu pentingnya dokumen satu ini. Curriculum vitae atau biasa disebut daftar riwayat hidup. Siapkanlah CV yang memuat profil singkat Anda, ibarat identitas diri, pendidikan, pengalaman organisasi/pekerjaan, atau daftar publikasi. Buat secara singkat dan jelas. Beberapa beasiswa yang ditemui, khususnya beasiswa Eropa mereka menyediakan format CV sendiri, contohnya memakai Europass. Sehingga Anda hanya perlu mengisi kolom yang disediakan.
Tes TOEFL/IELTS
Seperti halnya ijazah dan transkrip, skor test TOEFL atau IELTS selalu jadi dokumen wajib ketika ada penerimaan beasiswa. Sponsor umumnya tetapkan standar nilai sendiri-sendiri sesuai kebutuhan. Dokumen tes TOEFL atau IELTS lumrah diminta jikalau mendaftar aktivitas beasiswa master maupun doktor. Tidak hanya dipersyaratkan penyelenggara beasiswa luar negeri, beberapa beasiswa dalam negeri juga memintanya. Karena itu, Anda perlu menyiapkan dokumen ini lebih awal sebelum ada penawaran beasiswa yang akan diikuti. Harap diingat pula bahwa sponsor umumnya membatasi masa berlaku tes TOEFL/IELTS tersebut. Biasanya maksimal dua tahun sebelum mendaftar beasiswa. Jika skor tes TOEFL atau IELTS Anda masih rendah, Anda sanggup melaksanakan persiapan. ETS menyediakan Contoh Soal Tes TOEFL dan Persiapan yang sebaiknya dilakukan sebelum mengikuti tes. Jika mempunyai dana, Anda juga sanggup mengikuti kursus persiapan tes. Misalnya kursus persiapan dari Testden.
Rekomendasi atasan
Jika Anda melihat beasiswa terbaru di beasiswapascasarjana.com, Anda akan gampang menemui tawaran beasiswa yang meminta surat rekomendasi. Sponsor ingin mendapat keyakinan bahwa permohonan beasiswa tidak hanya kemauan Anda, tapi sebab adanya pertimbangan dari pihak pemberi rekomendasi. Pemberian rekomendasi tersebut untuk menguatkan posisi calon, bahwa beasiswa yang dimaksud benar-benar diharapkan dan layak.
Surat rekomendasi sanggup berasal dari atasan, pimpinan kawasan kerja, dosen di perguruan tinggi tinggi, atau rektor. Namun, umumnya diadaptasi pada latar belakang calon. Apakah ia seorang karyawan, dosen, atau mahasiswa. Buatlah beberapa salinan surat rekomendasi yang sanggup Anda usikan ketika ada tawaran yang menarik. Jika mempunyai skedul, Anda sanggup meminta beberapa rekomendasi sekaligus menurut jenis beasiswa. Misalnya, rekomendasi beasiswa Fulbright, beasiswa Australia Awards, beasiswa Monbukagakusho, dll.
Salinan paspor
Salinan dokumen ini banyak diminta ketika mengajukan beasiswa luar negeri. Negara tujuan ingin mengetahui status kewarganegaraan sang calon. Mereka kemudian mempersyaratkan dokumen paspor sebagai bukti identitas. Di dalam negeri, biasanya penyelenggara cukup meminta salinan KTP atau SIM.
Jika Anda mempunyai rencana studi ke luar negeri, sebaiknya paspor dipersiapkan semenjak dini. Hal ini untuk menghindari kemungkinan telatnya pengajuan aplikasi sebab pembuatan paspor yang belum selesai. Buatlah salinan paspor yang menampilkan pada halaman identitas diri (nama, foto, kawasan tanggal lahir, dll).
Terjemahan dokumen
Dokumen terjemahan seringkali menjadi kendala bagi mahasiswa di tanah air. Paling umum ditemui ketika akan melampirkan ijazah dan transkrip nilai. Kebanyakan perguruan tinggi tinggi hanya menyertakan bahasa Indonesia tanpa teks bahasa Inggris. Sehingga ketika akan mendaftar beasiswa luar negeri, pelamar harus menciptakan terjemahan resmi dokumen tersebut. Karena itu , ada baiknya dokumen terjemahan ini sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya sanggup memakai layanan penerjemah resmi atau pemberian dari perguruan tinggi tinggi asal.
Proposal riset
Proposal riset biasanya hanya diminta untuk beasiswa S2 atau S3 berbasis riset. Pada perkuliahan biasa dokumen ini jarang disyaratkan. Namun, jikalau Anda ingin mengenyam S2 dan S3 riset baik di dalam maupun luar negeri, tidak ada salahnya jikalau menyiapkan dokumen ini lebih dini.
Scan dokumen
Selain dokumen hard copy di atas, satu lagi dokumen yang perlu disiapkan. Dokumen soft copy yang biasa dipakai bila registrasi beasiswa dilakukan secara online. Untuk memperoleh soft copy tersebut, Anda sanggup menscan masing-masing dokumen dan mengatur formatnya, contohnya dalam bentuk Pdf atau Jpeg. Simpan dokumen ini di PC Anda. Sewaktu-waktu ada registrasi beasiswa secara online, tinggal mengunggahnya saja.
Pasfoto
Dokumen satu ini sudah sangat lumrah. Tapi, untuk menghemat waktu ada baiknya juga disiapkan lebih awal. Pasfoto yang dibutuhkan biasanya berukuran 2x3 cm, 3x4 cm, dan 4x6 cm. Sesuaikan saja berapa kira-kira kebutuhan yang diperlukan.
Setelah menyiapkan dokumen di atas, setidaknya kiprah Anda sudah semakin ringan. Perkiraan, aplikasi tersebut sudah rampung 70-80 persen. Lebih enteng bukan? Nah, saatnya berburu beasiswa!
Sumber https://www.beasiswapascasarjana.com/
Situasi itu sanggup tidak menguntungkan sebab calon biasanya terbawa panik, kemudian menyiapkan segala sesuatunya secara terburu-buru. Jadilah aplikasi yang dibentuk seadanya dengan aneka macam kelemahan. Manakala bersaing dengan aplikasi calon lain yang disiapkan lebih baik, posisinya sangat gampang tergeser.
Lalu bagaimana jikalau Anda tetap ingin mendaftar pada waktu yang mepet? Apalagi, beasiswa tersebut sudah Anda tunggu-tunggu. Tentu saja bisa. Namun, itu perlu disiasati semenjak dini. Ada sejumlah dokumen aplikasi yang umum diminta sponsor dan itu harus ‘stand by’ ada atau tidak penawaran. Manakala, Anda menghadapi situasi di atas, beban jadi lebih ringan sebab dokumen yang perlu disiapkan tinggal sedikit. Anda hanya melengkapi dokumen aplikasi yang belum tersedia saja.
Apa saja dokumen beasiswa tersebut? Berikut rinciannya:
Ijazah dan transkrip
Dokumen ini selalu diminta setiap ada pengumuman beasiswa. Ijazah dan transkrip ialah dokumen wajib yang harus dilampirkan ketika pengajuan aplikasi. Siapkanlah sejumlah salinan ijazah dan transkrip yang telah dilegalisir. Tujuannya, jikalau ada penawaran beasiswa yang sesuai Anda tinggal menyertakan.
Essay atau motivation letter
Essay atau motivation letter jarang sekali ketinggalan jikalau ada penawaran beasiswa. Dokumen ini diminta sebab sponsor ingin melihat latar belakang calon, motivasi mendapat beasiswa, serta langkah ke depannya. Anda sanggup melihat cara menulis essay beasiswa yang diulas sebelumnya serta menyiapkannya dari sekarang.
Pada beberapa beasiswa, mereka tidak membatasi tema essay atau motivation letter yang harus dimuat. Namun, untuk jenis beasiswa tertentu mereka tetapkan temanya. Jangan khawatir sebab essay tersebut akan tetap sanggup dimanfaatkan. Anda hanya perlu menyesuaikan dan merubah beberapa kalimat atau kata yang diperlukan.
Curriculum Vitae
Seperti halnya melamar pekerjaan, melamar beasiswa pun begitu pentingnya dokumen satu ini. Curriculum vitae atau biasa disebut daftar riwayat hidup. Siapkanlah CV yang memuat profil singkat Anda, ibarat identitas diri, pendidikan, pengalaman organisasi/pekerjaan, atau daftar publikasi. Buat secara singkat dan jelas. Beberapa beasiswa yang ditemui, khususnya beasiswa Eropa mereka menyediakan format CV sendiri, contohnya memakai Europass. Sehingga Anda hanya perlu mengisi kolom yang disediakan.
Tes TOEFL/IELTS
Seperti halnya ijazah dan transkrip, skor test TOEFL atau IELTS selalu jadi dokumen wajib ketika ada penerimaan beasiswa. Sponsor umumnya tetapkan standar nilai sendiri-sendiri sesuai kebutuhan. Dokumen tes TOEFL atau IELTS lumrah diminta jikalau mendaftar aktivitas beasiswa master maupun doktor. Tidak hanya dipersyaratkan penyelenggara beasiswa luar negeri, beberapa beasiswa dalam negeri juga memintanya. Karena itu, Anda perlu menyiapkan dokumen ini lebih awal sebelum ada penawaran beasiswa yang akan diikuti. Harap diingat pula bahwa sponsor umumnya membatasi masa berlaku tes TOEFL/IELTS tersebut. Biasanya maksimal dua tahun sebelum mendaftar beasiswa. Jika skor tes TOEFL atau IELTS Anda masih rendah, Anda sanggup melaksanakan persiapan. ETS menyediakan Contoh Soal Tes TOEFL dan Persiapan yang sebaiknya dilakukan sebelum mengikuti tes. Jika mempunyai dana, Anda juga sanggup mengikuti kursus persiapan tes. Misalnya kursus persiapan dari Testden.
Rekomendasi atasan
Jika Anda melihat beasiswa terbaru di beasiswapascasarjana.com, Anda akan gampang menemui tawaran beasiswa yang meminta surat rekomendasi. Sponsor ingin mendapat keyakinan bahwa permohonan beasiswa tidak hanya kemauan Anda, tapi sebab adanya pertimbangan dari pihak pemberi rekomendasi. Pemberian rekomendasi tersebut untuk menguatkan posisi calon, bahwa beasiswa yang dimaksud benar-benar diharapkan dan layak.
Surat rekomendasi sanggup berasal dari atasan, pimpinan kawasan kerja, dosen di perguruan tinggi tinggi, atau rektor. Namun, umumnya diadaptasi pada latar belakang calon. Apakah ia seorang karyawan, dosen, atau mahasiswa. Buatlah beberapa salinan surat rekomendasi yang sanggup Anda usikan ketika ada tawaran yang menarik. Jika mempunyai skedul, Anda sanggup meminta beberapa rekomendasi sekaligus menurut jenis beasiswa. Misalnya, rekomendasi beasiswa Fulbright, beasiswa Australia Awards, beasiswa Monbukagakusho, dll.
Salinan paspor
Salinan dokumen ini banyak diminta ketika mengajukan beasiswa luar negeri. Negara tujuan ingin mengetahui status kewarganegaraan sang calon. Mereka kemudian mempersyaratkan dokumen paspor sebagai bukti identitas. Di dalam negeri, biasanya penyelenggara cukup meminta salinan KTP atau SIM.
Jika Anda mempunyai rencana studi ke luar negeri, sebaiknya paspor dipersiapkan semenjak dini. Hal ini untuk menghindari kemungkinan telatnya pengajuan aplikasi sebab pembuatan paspor yang belum selesai. Buatlah salinan paspor yang menampilkan pada halaman identitas diri (nama, foto, kawasan tanggal lahir, dll).
Terjemahan dokumen
Dokumen terjemahan seringkali menjadi kendala bagi mahasiswa di tanah air. Paling umum ditemui ketika akan melampirkan ijazah dan transkrip nilai. Kebanyakan perguruan tinggi tinggi hanya menyertakan bahasa Indonesia tanpa teks bahasa Inggris. Sehingga ketika akan mendaftar beasiswa luar negeri, pelamar harus menciptakan terjemahan resmi dokumen tersebut. Karena itu , ada baiknya dokumen terjemahan ini sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya sanggup memakai layanan penerjemah resmi atau pemberian dari perguruan tinggi tinggi asal.
Proposal riset
Proposal riset biasanya hanya diminta untuk beasiswa S2 atau S3 berbasis riset. Pada perkuliahan biasa dokumen ini jarang disyaratkan. Namun, jikalau Anda ingin mengenyam S2 dan S3 riset baik di dalam maupun luar negeri, tidak ada salahnya jikalau menyiapkan dokumen ini lebih dini.
Scan dokumen
Selain dokumen hard copy di atas, satu lagi dokumen yang perlu disiapkan. Dokumen soft copy yang biasa dipakai bila registrasi beasiswa dilakukan secara online. Untuk memperoleh soft copy tersebut, Anda sanggup menscan masing-masing dokumen dan mengatur formatnya, contohnya dalam bentuk Pdf atau Jpeg. Simpan dokumen ini di PC Anda. Sewaktu-waktu ada registrasi beasiswa secara online, tinggal mengunggahnya saja.
Pasfoto
Dokumen satu ini sudah sangat lumrah. Tapi, untuk menghemat waktu ada baiknya juga disiapkan lebih awal. Pasfoto yang dibutuhkan biasanya berukuran 2x3 cm, 3x4 cm, dan 4x6 cm. Sesuaikan saja berapa kira-kira kebutuhan yang diperlukan.
Setelah menyiapkan dokumen di atas, setidaknya kiprah Anda sudah semakin ringan. Perkiraan, aplikasi tersebut sudah rampung 70-80 persen. Lebih enteng bukan? Nah, saatnya berburu beasiswa!